Playing Victim

Apa Itu Playing Victim: Tanda-Tanda dan Penyebab Munculnya

gristhousebrewing.com – Mengerti kah apa itu playing victim? Kata playing victim banyak dibahas kala isu perundungan yang dicoba oleh member baru T-ara dalam tim tersebut kembali diperbincangkan. Ikuti penafsiran dari playing victim, isyarat, dan penyebab timbulnya Sifat ini.

Penggemar Kpop bisa jadi telah tidak asing lagi dengan K-Pop semacam miss A, SNSD, hingga T-ara. Satu decade yang kemudian, ketiga tim K-Pop perempuan ini bisa dibilang mendominasi di industri musik Korea Selatan.

Dan salah satu yang mencuri atensi publik ialah T-ara. Alasannya, pernah tersebar berita tidak nikmat terjalin perundungan di dalam tim tersebut. Isu itu timbul usai seseorang member baru ialah Ryu Hwayoung masuk dalam tim T-ara.

Pada 2012 kemudian tersiar berita jika para member T-ara merundung Ryu Hwayoung. Dan isu ini juga kembali dibahas di Twitter, sehabis salah satu akun mempertanyakan salah satu skandal besar di dunia K-Pop soal tim T-ara.

Pendek cerita, isu dugaan perundungan itu membuat Ryu Hwayoung keluar dari tim T-ara. Dan T-ara juga memperoleh banyak cibiran publik hingga kepopularitasan mereka merosot.

Usai sebagian tahun lalu, terkuak jika Ryu Hwayoung tidak betul-betul dibully oleh Ham Eun Jung dan member yang lain. Penggemar Kpop menebak jika Ryu Hwayoung melakukan playing victim dengan mengaku hadapi perundungan.

Lalu, apa itu sesungguhnya playing victim? Buat mengenali lebih lengkapnya, ikuti penjelasannya di dasar ini.

Playing Victim

Penjelasan Apa Itu Playing Victim

Kata playing victim saat ini banyak digunakan orang-orang buat menyebut seorang yang merasa seolah-olah jadi korban. Playing victim adalah perilaku yang terencana menimpakan kesalahan ke orang lain.

Yang sesungguhnya dia menyadari jika kesalahan itu ialah kesalahan yang dikerjakannya sendiri. Dan tidak tidak sering mereka selalu mengaku sebagai korban, karena hendak menjauhi tanggung jawab sebagai pelakon.

Sebutan ini merujuk kepada seorang yang memiliki victim mentality. Apa yang diartikan dengan victim mentality?

Jika dimaksud ke dalam bahasa Indonesia, victim mentality adalah seorang yang memiliki mental sebagai korban. Sebutan ini juga dimaksud seorang yang memiliki pola pikir yang meyakini dirinya tengah tertindas.

Orang yang memiliki victim mentality secara universal memegang 3 kepercayaan. Berikut adalah kepercayaan yang dipegang oleh orang playing victim:

  • Menyalahkan orang lain atas kemalangan yang menimpanya.
  • Hal-hal kurang baik yang terjalin di masa kemudian, dikira akan terus terjalin kepada dirinya.
  • Tidak terdapat manfaatnya berupaya buat melakukan pergantian karena perihal tersebut tidak akan sukses.

Untuk orang-orang dengan mentalitas semacam ini, lebih gampang buat tenggelam dalam kenegatifan, daripada buat melenyapkan pola pikir tersebut. Apalagi, orang tersebut mungkin memaksakan pola pikirnya itu kepada orang lain.

Pola pikir victim mentality sebagian besar berakar pada rasa sakit dan trauma. Kala orang hadapi traumatis, dirinya akan merasa tidak berdaya kala bersama orang lain.

Perihal ini membuat seorang merasa khawatir dan rentan. Sehingga pada kesimpulannya, memilih buat tidak bertanggung jawab apalagi menyalahkan orang lain.

Dan banyak alasan orang-orang dengan sifat ini, di antara lain adalah mau mengendalikan perasaan dan benak orang lain, mau mencari atensi, ataupun cara mereka buat menjauhi suasana yang tidak disukai.

Playing victim adalah sikap yang toxic dan bisa dikira sebagai suatu yang menyimpang. Orang-orang yang melakukan aksi tersebut bertujuan buat memperoleh belas kasihan dari orang lain.

Playing Victim

Tanda-Tanda Orang Playing Victim

Buat menjauhi diri jadi ataupun dari orang playing victim, butuh ketahui dan mengidentifikasi tanda-tandanya. Berikut adalah ulasannya:

1. Tidak Ingin Bertanggung Jawab

Karakteristik playing victim salah satunya adalah menjauh dari tanggung jawab. Orang-orang tersebut cenderung memiliki Sifat menyalahkan orang lain, menjauh dari kesalahan yang diperbuat, dan tidak mau dibebani tanggung jawab dengan bermacam alasan.

2. Cuma Fokus ke Permasalahan, Tidak Memikirkan Solusi

Orang-orang dengan mental semacam ini adalah orang yang pesimis. Orang tersebut umumnya tidak memiliki inisiatif dalam membuat pergantian.

Mereka malah lebih bahagia mengasihani diri sendiri, dibandingkan buat menolong orang lain. Perihal tersebut membuat mereka bersedih selama waktu yang pastinya tidaklah perihal baik dan menyehatkan.

3. Tidak Memiliki Keyakinan Diri

Orang playing victim memiliki keyakinan diri yang rendah. Mereka pada biasanya ialah orang yang tidak memiliki pemikiran positif terhadap keahlian diri sendiri. Mereka selalu menyangka sebagai korban dan tidak berani buat mengambil langkah.

4. Selalu Berpikir Negatif

Tidak hanya itu, mereka juga cenderung memiliki pemikiran ialah banyak perihal kurang baik yang tentu akan mengenal mereka. Orang-orang dengan mental ini lebih gampang yakin kalau hal-hal kurang baik akan terjalin. Sementara itu, benak kurang baik tersebut cuma buatnya terus menjadi tidak berdaya.

Playing Victim

Penyebab Timbul Sifat Playing Victim

Sifat ini nyatanya tidak tiba dengan begitu saja. Banyak perihal yang melatarbelakangi timbulnya Sifat kurang baik ini. Berikut adalah alasan ataupun penyebab orang memiliki Sifat playing victim:

  • Memiliki karakter yang manipulasi dan narsistik
  • Memiliki trauma masa kecil yang mendalam
  • Memiliki pengalaman dikecewakan oleh orang lain
  • Memiliki kecenderungan mau menghancurkan diri sendiri
  • Memiliki dendam terhadap orang yang sukses

Demikian uraian menimpa apa itu playing victim, isyarat, dan penyebab orang memiliki Sifat playing victim.